Zahir bukan pahlawan. Ia hanya seseorang yang mencoba bicara ketika dunia memilih diam.
Setelah Kronik Sunyi dari Kehidupan Sehari-hari, kisah ini menyusuri jejak seorang mahasiswa yang tak ingin menyelamatkan dunia?tapi juga tak sanggup tinggal diam. Dalam banjir yang tak diprediksi, dalam perpustakaan yang menyimpan suara-suara yang dibuang, dalam surat-surat yang tak pernah dikirim?Zahir mencari arti keberanian dalam sunyi.
Melalui narasi puitik dan reflektif, Ketika Langit Tak Didengar mengajak pembaca menyelami luka-luka yang tak dilaporkan, kritik yang tak sempat diajukan, dan kesadaran yang lahir bukan dari kemenangan, tapi dari keterasingan.
Buku ini adalah jembatan menuju Manas Zahir, dan bagian kedua dari trilogi Warisan Kesadaran Laut ke Zahir.
Untuk mereka yang masih percaya, bahwa suara kecil pun layak didengar.